Kalor Jenis K3
lebih lengkapnya ada di
https://drive.google.com/file/d/1ZvCyiNUrEYIxtc2AlqwHxgWkOCQ4iIDB/view?usp=sharing
atau klik di sini untuk analisis data dan perhitungan.
oleh : Egi Fitra Ramadani
A.
TUJUAN
Menentukan harga air kalorimeter, kalor lebur es,
dan kalor jenis tembaga.
B.
ALAT
DAN BAHAN
Peranti
percobaan kalor jenis :
1.
Kalorimeter
(lengkap) :
a. Bejana kalorimeter bagian dalam
b. Bejana kalorimeter bagian luar
c. Pengaduk
d. Termometer
e. Penutup
2.
Bejana
didih
3.
Tabung
pemanas logam tembaga
4.
Neraca
torsi dan anak neraca
5.
Kompor
listrik
6.
Gelas
beaker
7.
Potongan-potongan
kecil kawat tembaga
8.
Erlenmeyer
pemanas air dengan selang plastik
9.
Air
C.
DASAR
TEORI
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk
mengukur kalori jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah
kalorimeter campuran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang
kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan dalam bejana lain
yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misal gabus
atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor
dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi
(Keenan, 1980)
Energi termal adalah energi kinetik acak dari
partikel yang menyusun suatu sistem. Panas G adalah energi termal berpindah
dari sautu sistem pada suatu temperatur ke sistem yang lain yang mengalami
kontak/bersentuhan dengannya, tetapi benda pada temperatur yang lebih rendah.
Satuan SI nya adalah Joule, satuan-satuan lain yang digunakan untuk panas
adalah kalori (1 kal = 4,184 J) dan satuan panas Inggris atau British termal
unit (1 Btu = 1054) (Bueche, 2006).
Sejumlah energi panas tertentu dibutuhkan untuk
mengubah fasa sejumlah zat tertentu. Panas yang dibutuhkan sebanding dengan
massa zat. Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan zat bermassa m tanpa
perubahan temperaturnya adalah :
Q = m.Lj..............(1)
dengan Lj dinamakan panas laten peleburan zat tersebut. Untuk pencairan
es menjadi air pada tekanan 1 atm. Panas laten peleburan adalah 333,5 kj/kg =
79,7 kkal/kg. Bila perubahan fase adalah dari cairan menjadi gas, maka panas
yang dibutuhkan adalah :
Q = m.Lv..............(2)
dengan Lv dinamakan panas laten penguapan. Untuk air pada
tekanan 1 atm panas laten penguapan adalah 2,26 mj/kg = 540 kkal/kg
(Tippler,2002).
Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanasi sampai
suhu tertentu. Dengan cepat zat itu dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi
air dengan suhu dan massanya yang sudah diketahui. Kalorimeter diaduk sampai
suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, kalor
jenis yang dimasukkan dapat dihitung (Syukri, 1999).
Panas jenis benda dengan mudah dapat diukur dengan
memanaskan benda sampai temperatur tertentu yang mudah diukur dengan menempatkannya
dalam bejana air yang massa dan temperaturnya diketahui dan dengan mengukur
temperatur kesetimbangan akhir. Jika seluruh sistem terisolasi dengan
sekitarnya, maka panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk ke
air dan wadahnya. Prosedur ini disebut dengan kalorimetri dan wadah air yang
terisolasi dinamakan kalorimeter. Misalkan m adalah massa benda, c adalah kalor
jenis dan T0 adalah temperatur awal. Jika T1 adalah
temperatur akhir benda dalam bejana air, maka panas yang keluar dari benda
adalah :
Qkeluar = m.c.( T0
- T1 )..............(3)
Jika T0 adalah temperatur awal air dan wadahnya dan T1
adalah temperatur akhir benda dan air panas, maka panas yang diserap oleh air
dan wadahnya adalah :
Qmasuk = ma.ca.(
T1 – T0 ) + mw.cw.( T1 –
T0 )..............(4)
dengan ma dan ca adalah massa dan panas jenis air
dan mw dan cw adalah massa dan panas jenis wadah. Karena
jumlah panas ini sama, panas jenis c benda dapat dihitung dengan menuliskan
panas yang keluar dan masuk :
Qkeluar = Qmasuk
m.c.( T0 - T1 ) = ma.ca.(
T1 – T0 ) + mw.cw.( T1 –
T0 )........(5)
karena hanya
beda temperatur yang ada dalam persamaan di atas dan karena kelvin dan celcius
berukuran sama, maka temperatur dapat diukur dengan skala celcius maupun kelvin
tanpa memengaruhi hasil (Muran, 2004).
Kalor jenis bahan sejumlah zat dapat dilihat dalam tabel berikut : (Kane,
1991).
bermanfaat sekali
BalasHapus